It’s me! *eh malah nyanyi

It’s me gaes. Balik lagi karena masalah tugas muahahahaha

Oke kali ini kita akan membahas tentang Augmented Reality yang akan dibahas, pertama – pertama, kita bahas dari pengertiannya dulu ya 😀 Augmented Reality atau Realitas tertambah, atau kadang dikenal dengan singkatan AR, adalah teknologiyang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekedar menambahkan atau melengkapi kenyataan (source: https://id.wikipedia.org/wiki/Realitas_tertambah)

Nah, gimana sih perkembangannya? Ternyata baru tau juga AR itu udah dari lama. Contohnya ini
sensoramaSensorama merupakan simulator dengan visual, getaran dan bau yang diciptakan oleh Morton Heilig, seorang sinematografer pada tahun 1957-1962. Namun bisa dilihat, masih rumit banget wkwkwk. Kepala kita mesti masuk kesimulator itu dan gak bisa digerakin kemana – mana. Beda dibandingin dengan sekarang

(source : http://www.tiki-toki.com/timeline/entry/529231/Virtual-Reality/)

Lalu ada Virtual Fixtures dari tahun 1992 yang digagas oleh Louis Rosenberg.
Kurang Louis_Rosenberg_Augmented_Reality_Rigdapet infonya sih tapi ini berhubungan dengan biologis dan katanya membantu pengoperasian. Karena alat ini digunakan di Angakatan Udara

(source : https://en.wikipedia.org/wiki/Virtual_fixture)

 

 

 

Lalu untuk jaman sekarang perkembangan augmented reality semakin menggila. Bisa diliat di  video ini :

sekarang untuk membuat penggunaan augmented itu tidak memerlukan alat yang besar – besar lagi. Gila ye? Ahahaha

Lalu, untuk pertanyaan pribadi, apa sih yang bisa AR lakukan untuk Indonesia?

Orang Indonesia tuh susah mengenal budaya yang ada di Indonesia. Pasti. Nah.  Contohnya saya. Mau mempelajarin budaya Indonesia susah banget ditelusuri keseluruhan budayanya. Bukankah gitu? Mau liat secara nyata, harus ke pelosok pelosok? Belom tentu selamat pas nyampe sana :v wkwkwkw Tapi akan lebih mudah mengenali budaya – budaya di Indonesia jika ada AR ini. Cukup kita buat agar animasi bisa bergerak sesuai tarian daerah ato pun rumah daerah masing – masing bisa dilihat secara 3D

Lalu untuk mencegah pembajakan atau tidaknya, kita bisa membuat Barcode. jadi agar tau aslinya CD atau DVD atau sebagainya, kita bisa scan Barcode pembungkus barang itu, dan ia akan menampilkan bentuk 3D barang tersebut. Hal ini dimaksudkan agar pembeli tau barang tersebut sesuai keinginan atau tidak.

Segitu aja nih gaes. Tunggu post berikutnya ya 😀

BYE!